Setelah penderitaan bertubi-tubi yang saya rasakan, akhirnya berangkat juga kami ke negara tetangga yang konon kabarnya merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah di jajah ini. Pesawat Garuda kami terbang jam 21.00 WIB. Penerbangan ditempuh dalam waktu 3 jam. Di pesawat saya, mbak Atik dan mbak Sari tidur berjama'ah karena rasanya badan dan pikiran kami memang sudah teramat sangat lelah. Bangun sebentar buat makan, lanjut tidur lagi dan bangun-bangun kami sudah mendarat di Suvarnabhumi International Airport. Fyi, Suvarnabhumi ini artinya "tanah emas". Yang langsung terpikir di benak saya adalah "wah... kayaknya Soetta harus direnovasi kali yak biar gak kalah keren sama sohib-sohibnya"... Kenapa ??? Bandingkan yah... Menurut informasi yang saya baca, Suvarnabhumi Airport ini dilengkapi dengan 22 tempat pengecekan bagasi, 107 koridor berjalan (walkway), 102 tangga berjalan dan 83 eskalator. Bandara ini juga memiliki menara kontrol tertinggi di dunia (132,2 meter) dan merupakan terminal bandara terluas ketiga di dunia ((56,3 ha). So??? Ya nggak kenapa-kenapa juga siey... hehehehe.... Setelah beres urusan imigrasi dan bagasi, kami langsung menuju hotel untuk istirahat. Kami menginap di Prince Palace Hotel.
@Suvarnabhumi
#day 1, 12 November 2007#
Hari ini perjalanan dimulai. Bangun pagi, sarapan, dan langsung menuju ke Thepprasit honey shop. Disini adalah gudangnya madu berkualitas yang berasal dari tumbuh-tumbuhan bunga di pegunungan segitiga emas. Selain madu, ada juga produk-produk lain dengan khasiatnya masing-masing. Dan saya membungkus royal jelly alias susu lebah yang katanya bisa mengusir jerawat. Dan percayalah kawan... sampai sekarang, jerawat-jerawat ini masih betah berada di wajah saya *sigh*
Setelah puas "di madu", kami menuju ke Siam Paragon di daerah Pathum Wan, Bangkok. Mall nya keren. Tapi males lah belanja-belanja disini. Mall gitu, di tanah air kita juga banyak mall kan. Bagasinya di irit-irit biar gak overweight.
Selesai jalan-jalan *yah, kami bertiga cuman jalan-jalan, sumpah gak beli apa-apa*, rombongan kamipun meluncur untuk makan siang di Phaya Mai Muang Restaurant. Menu kami kali ini antara lain sebagai berikut :
nyam nyam nyam...Hari ini perjalanan dimulai. Bangun pagi, sarapan, dan langsung menuju ke Thepprasit honey shop. Disini adalah gudangnya madu berkualitas yang berasal dari tumbuh-tumbuhan bunga di pegunungan segitiga emas. Selain madu, ada juga produk-produk lain dengan khasiatnya masing-masing. Dan saya membungkus royal jelly alias susu lebah yang katanya bisa mengusir jerawat. Dan percayalah kawan... sampai sekarang, jerawat-jerawat ini masih betah berada di wajah saya *sigh*
Setelah puas "di madu", kami menuju ke Siam Paragon di daerah Pathum Wan, Bangkok. Mall nya keren. Tapi males lah belanja-belanja disini. Mall gitu, di tanah air kita juga banyak mall kan. Bagasinya di irit-irit biar gak overweight.
Selesai jalan-jalan *yah, kami bertiga cuman jalan-jalan, sumpah gak beli apa-apa*, rombongan kamipun meluncur untuk makan siang di Phaya Mai Muang Restaurant. Menu kami kali ini antara lain sebagai berikut :
- Spicy Mixed Seafood Soup with Coconut Milk
- Sauce Mixed Vegetable with Oyster Sauce
- Deep Fied Fish Ball Served with Sauce
- Fried Crab with Curry Powder
- Fried Egg with Crab Meat
- Deep Fried Slice Fish salad & Thai herbs
- Seasonal Fresh Fruits.
Sudah kenyang, kita lanjut jalan lagi. Kali ini tujuannya ke Siam Square, kalo gak salah masih di seputaran Siam Paragon juga. Di sini rombongan dibebasin mau kemana ajah, tapi di jam tertentu kami diharuskan disiplin berkumpul di meeting point yang sudah disepakati. Kami bertiga *catat : kemana-mana kami selalu bertiga, takut nyasar....* memilih nongkrong di semacam pasar rakyat gitu deh. Duduk-duduk sambil makan jajanan khas sono dan tak lupa memperhatikan setiap orang yang berlalu lalang, kalo ada yang aneh langsung dikomentarin. Kegiatan gak jelas yang mengasyikkan. Hihihi... Oiya, di pasar ini saya sempet dilukis karikatur sama pelukis jalanan. Lumayan, cuman bayar 15 baht, dan hasilnya... gak mirip dengan wajah saya :(
Malamnya, kami makan malam di The Royal Dragon Restaurant. Selain makanannya yang enak, di sini seru juga karena kami disuguhi tarian-tarian tradisional Thailand walaupun restaurant ini didekorasi ala China, dan juga atraksi-atraksi yang wah... Seru lah.. Oiya, dalam menyajikan makanannya, para waiter dan waitress nya sliwar sliwer pake skateboard lhoo.... wiiiii.... kebayang yah serunyaaaa.... Sayang gak sempet ambil foto waiter dan waitressnya, abis pada ngebut siiiiyyyyy ....
keren yah...
the details...
Malamnya, kami makan malam di The Royal Dragon Restaurant. Selain makanannya yang enak, di sini seru juga karena kami disuguhi tarian-tarian tradisional Thailand walaupun restaurant ini didekorasi ala China, dan juga atraksi-atraksi yang wah... Seru lah.. Oiya, dalam menyajikan makanannya, para waiter dan waitress nya sliwar sliwer pake skateboard lhoo.... wiiiii.... kebayang yah serunyaaaa.... Sayang gak sempet ambil foto waiter dan waitressnya, abis pada ngebut siiiiyyyyy ....
wajah-wajah kekenyangan
Menu makan malam kami adalaaahh... jreng.. jreng... jreng...
Sudah capeeekkk??? sudaaahhhh.... Mari kita pulang ke hoteeeelll.... Mariiiii......... zzz zzzz zzzz zzzz
- Deep fried sea prawn with french fried nest
- Fried squid with curry powder
- Fried vegetable with chicken
- Deep fried wrapped chicken in herbal leaf
- Deep fried whole fish with sour sauce
- Fried cabbage with blach mushroom
- Fried mix vegetable
- Stewed chicken soup
- Steamed rice
- Seasonal fresh fruits
Sudah capeeekkk??? sudaaahhhh.... Mari kita pulang ke hoteeeelll.... Mariiiii......... zzz zzzz zzzz zzzz
#day 2, 13 November 2007#
Sebelum kelupaan : selama perjalanan wisata ini, ada guide 2 orang, salah satu guide nya berasal dai Thailand Selatan dan fasiiihhh banget bahasa Indonesia. Saya kira malah dia orang Indonesia. Usut punya usut, ternyata orang-orang di daerah Thailand Selatan rata-rata fasih berbahasa Indonesia.
Wake Up Call jam 7 pagi waktu setempat (idem with WIB), sarapan di hotel, dan agenda pertama kita tour ke Grand Palace. Jelaslah, disini kami muter-muter dan foto-foto. Entah karena rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau atau entah kenapa lah.... saya merasa bahwa kerajaan ini keren sekali. Didominasi dengan warna emas, dipadupadankan beraneka ragam warna-warna metalik, dengan detail ukiran yang sangat rumit. Di dalam kompleks Grand Palace ini ada Throne Hall (singgasana raja), tempat tinggal raja dan keluarga, kantor administrasi dan bangunan khusus tempat menyimpan patung Emerald Budha yang bernama Wat Phra Keow.
Sebelum kelupaan : selama perjalanan wisata ini, ada guide 2 orang, salah satu guide nya berasal dai Thailand Selatan dan fasiiihhh banget bahasa Indonesia. Saya kira malah dia orang Indonesia. Usut punya usut, ternyata orang-orang di daerah Thailand Selatan rata-rata fasih berbahasa Indonesia.
Wake Up Call jam 7 pagi waktu setempat (idem with WIB), sarapan di hotel, dan agenda pertama kita tour ke Grand Palace. Jelaslah, disini kami muter-muter dan foto-foto. Entah karena rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau atau entah kenapa lah.... saya merasa bahwa kerajaan ini keren sekali. Didominasi dengan warna emas, dipadupadankan beraneka ragam warna-warna metalik, dengan detail ukiran yang sangat rumit. Di dalam kompleks Grand Palace ini ada Throne Hall (singgasana raja), tempat tinggal raja dan keluarga, kantor administrasi dan bangunan khusus tempat menyimpan patung Emerald Budha yang bernama Wat Phra Keow.
the details...
Puas berada di Grand Palace, kami pun berpindah ke Wat Arun, yang letaknya gak jauh-jauh dari Grand Palace. Untuk menuju Wat Arun, kami harus melintasi Sungai Chao Praya dengan menggunakan perahu. Sedikit cerita tentang sungai Chao Praya, sungai ini berarti sungai raja (river of kings), merupakan sungai utama di Thailand dengan panjang 372 kilometer. dan melintasi 20 provinsi di Thailand. Aliran sungai ini bermuara di Teluk Thailand. Di sepanjang sungai yang membelah kota Bangkok ini, banyak terdapat candi-candi Budha yang mereka sebut dengan "wat". Di sungai ini juga ada Floating Market nya lho. Gak beda jauh dengan sungai Barito deeehhh.... Tak berapa lama, merapatlah kami di Wat Arun.
Konon, asal kata Arun itu adalah dari Dewa Aruna yang berasal dari mitologi India, dan Dewa Aruna itu adalah God of Dawn. Jadi Wat Arun bisa diartikan sebagai Temple of Dawn. Katanya, wat ini adalah wat tercantik. Katanya, keunikannya adalah, seluruh permukaan wat ini ditempelin pecahan keramik alias porselen China. Anehnya, walopun ditempelin sama pecahan keramik, bisa keliyatan berpola dan artistik... Katanya sih... Katanya lagi, the best moment untuk menikmati Wat Arun adalah saat matahari terbenam karena porselen-porselen itu bisa memantulkan cahaya matahari yang kemerahan. Kok katanya?? Yap, pertama, karena kami nyampe di Wat Arun di siang hari bolong., jadi gak tau suasana senjanya kayak apa. Kedua, kami bertiga gak ikutan naik ke candi ini yang katanya tinggiiiiiii sekali. Kok kami gak ikutan??? karena kami mengikuti pepatah ini. Haiiiaaahhh..... Kalo anda ingin belanja murah, maka belanjalah di Wat Arun. Jadi kami bertiga memutuskan untuk berburu oleh-oleh aja di sini, sementara rombongan pergi ke candinya. Asyik deh, bisa belanja pake rupiah, jadi bisa diirit irit deh THB nya, buat perburuan selanjutnya. Yang jago nawar pun silahkan menawar, gak usah sungkan-sungkan. Oiya, kami pun berfoto-foto pake pakaian tradisional. Kapan lagiii bisa kayak giniii......
Konon, asal kata Arun itu adalah dari Dewa Aruna yang berasal dari mitologi India, dan Dewa Aruna itu adalah God of Dawn. Jadi Wat Arun bisa diartikan sebagai Temple of Dawn. Katanya, wat ini adalah wat tercantik. Katanya, keunikannya adalah, seluruh permukaan wat ini ditempelin pecahan keramik alias porselen China. Anehnya, walopun ditempelin sama pecahan keramik, bisa keliyatan berpola dan artistik... Katanya sih... Katanya lagi, the best moment untuk menikmati Wat Arun adalah saat matahari terbenam karena porselen-porselen itu bisa memantulkan cahaya matahari yang kemerahan. Kok katanya?? Yap, pertama, karena kami nyampe di Wat Arun di siang hari bolong., jadi gak tau suasana senjanya kayak apa. Kedua, kami bertiga gak ikutan naik ke candi ini yang katanya tinggiiiiiii sekali. Kok kami gak ikutan??? karena kami mengikuti pepatah ini. Haiiiaaahhh..... Kalo anda ingin belanja murah, maka belanjalah di Wat Arun. Jadi kami bertiga memutuskan untuk berburu oleh-oleh aja di sini, sementara rombongan pergi ke candinya. Asyik deh, bisa belanja pake rupiah, jadi bisa diirit irit deh THB nya, buat perburuan selanjutnya. Yang jago nawar pun silahkan menawar, gak usah sungkan-sungkan. Oiya, kami pun berfoto-foto pake pakaian tradisional. Kapan lagiii bisa kayak giniii......
Capek jalan-jalan *gak capek ding, wong gak ikutan naik ke candi... Yang naik ke candi pada lusuh berkeringat, sementara kami masih segar bugar...*, saatnya mengisi perut yang sudah keroncongan. Kami makan siang di restaurant dekat situ, di SD Avenue... Maaf, kali ini gak ada contekan menunya.
Setelah makan siang, kali ini giliran Wat Pho yang kami kunjungi. Lokasinya pun tidak jauh dari Grand Palace dan Wat Arun yang sudah kami kunjungi tadi. Nama Resminya adalah Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm, nama bekennya Reclining Buddha alias Buddha berbaring. Sesuai dengan namanya, candi ini berbentuk Buddha yang sedang berbaring, dalam ukuran raksasa, dengan panjang 46 meter dan tinggi 15 meter, dan terbuat dari emas *gak bisa dicuil*. Menurut informasi, di sini juga terdapat Thai Massage yang cukup terkenal ituuhhh.....
Setelah makan siang, kali ini giliran Wat Pho yang kami kunjungi. Lokasinya pun tidak jauh dari Grand Palace dan Wat Arun yang sudah kami kunjungi tadi. Nama Resminya adalah Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm, nama bekennya Reclining Buddha alias Buddha berbaring. Sesuai dengan namanya, candi ini berbentuk Buddha yang sedang berbaring, dalam ukuran raksasa, dengan panjang 46 meter dan tinggi 15 meter, dan terbuat dari emas *gak bisa dicuil*. Menurut informasi, di sini juga terdapat Thai Massage yang cukup terkenal ituuhhh.....
segitu emas semuaaa ????
Raksasa banget yah Buddha nya ...
Raksasa banget yah Buddha nya ...
Dari Wat Pho, kami meluncur ke Thai Silk & Leather Factory. Yang suka sutra, yang suka kulit, monggo dibungkuuussss.....
Malamnya, kami dinner di Galaxy Night Club, menu yang tersaji adalaahhh....
Urusan perut selesai, kami siap berburu pernak pernik Thailand lagi di MBK Mall. MBK alias Mahboonkrong merupakan mall terpopuler di Bangkok. Disini kita juga bisa menemukan souvenir dengan harga terjangkau. Ada kaos, makanan, handicraft, macem-macemlaahh...
Sudah yah, kami balik ke hotel dulu. Istirahat, biar besok seger lagi.... Ketemu di episode berikutnya yah....
Malamnya, kami dinner di Galaxy Night Club, menu yang tersaji adalaahhh....
- Chicken with soya sauce Hong Kong Style
- Duck in brown sauce
- Fried fresh scallop
- Fried mixed vegetable
- Green kale with oyster sauce
- Steamed local fish with chilli and lime
- Mixed meat in soup
- Fresh fruit
Urusan perut selesai, kami siap berburu pernak pernik Thailand lagi di MBK Mall. MBK alias Mahboonkrong merupakan mall terpopuler di Bangkok. Disini kita juga bisa menemukan souvenir dengan harga terjangkau. Ada kaos, makanan, handicraft, macem-macemlaahh...
Sudah yah, kami balik ke hotel dulu. Istirahat, biar besok seger lagi.... Ketemu di episode berikutnya yah....
Waaa...serunya ke Thailand. Belum baca detil semuanya nih mam . Besok kalau sdh punya banyak waktu ya. Ini mampir sebentar, liat foto makanannya langsung ngeces :-)
BalasHapusasyik ya pengalaman ke thailand nya.. seru dengan makanannnya juga
BalasHapusbundit : hihihihi... monggo dicicipin lho bund....
BalasHapusMbak Lidya : iya ni mbak, dapet pengalaman seru dengan cara gratisan.... alhamdulillah
BalasHapushaduh..jadi pingin ke thailand..secara belum pernah.waduh enak pula mbak enno ini..gretongan gitchu..walah kalo bertiga sama kinan pasti mihil..yah..walah mending dipake mudik..secara biaya mudik lebaran ke jawa dah kayak mau keluar negeri aja...hiks..walah jadi curcol neh sory mbak enno :)
BalasHapusSama mbak, saya juga pengen ke Thailand lagi, tapi gratisan lagi... kalo nggak gratisan juga mikirrr....
BalasHapusWah, senasib sama saya mimpi pengen ke spore bareng fira n papanya. Secara, bima - bali tiketnya jauuhhh lebih mahal dari bali - singapur....
sama-sama curcol kita mbak. hiks....
halo mba salam kenal. mau tanya dong kalo dari wat arun ke wat pho nyeberang sungai lagi ya?
BalasHapus