Saat saya lulus dari Sekolah Dasar, saya pengeennnn banget masuk ke Pondok Pesantren As Salam di Solo, tapi tidak diijinkan oleh bapak saya. Alasannya, terlalu kecil untuk hidup mandiri, masih perlu didampingi orang tua. Saya teruusss berdoa supaya Bapak saya bisa berubah pikiran. Tapi ternyata jawabannya tetap TIDAK. Akhirnya, saya bisa lebih lama berkumpul dengan keluarga, bisa bermanja-manja dengan orang tua, bisa menikmati segala fasilitas yang diberikan orang tua yang belum tentu bisa saya dapatkan di pondok, dan yang terpenting, bisa bertumbuh dan berkembang dengan didampingi kasih sayang orang tua yang tiada batas dan tak tergantikan... Tuhan memang baik...
Saat saya berhasil lulus dari salah satu SMA favorit di Bali, saya pengeeennn banget bisa lulus UMPTN dan kuliah di Universitas Negeri. Waktu itu ngincer UGM dan Brawijaya. Saya belajar keras, tak henti-hentinya berdoa. Dan lagi-lagi Tuhan menjawab TIDAK. Yah, saya tidak lulus UMPTN. Namun akhirnya saya bisa kuliah di universitas swasta yang sangaaaaaat nyaman dengan fasilitas yang oke banget. Gedung kuliah yang "wah", full AC, perpustakaan yang lengkap, bahkan saya tidak perlu membeli buku-buku kuliah karena semua sudah disiapkan oleh pihak kampus. Kami bisa meminjamnya, satu buku untuk satu mahasiswa, selama satu semester. Dosennya pun jangan ditanya. Hampir keseluruhan dosen juga mengajar di UGM. Yang terpenting, dari hasil belajar saya dengan fasilitas yang sangat nyaman ini, akhirnya saya bisa menyelesaikan studi S-1 dalam waktu 3.5 tahun dan menjadi lulusan dengan IPK tertinggi saat itu. Belum tentu bisa saya raih kalo dulu Tuhan menjawab "iya" ... Tuhan memang baik...
Saat saya lulus kuliah, saya pengeeennn banget bisa kerja di kota pelajar yang juga kota gudeg itu. Saya pengen berdomisili di Yogya. Saya melamar di banyak perusahaan di kota ini. Pengennya jadi dosen. Untuk kesekian kalinya Tuhan berkata TIDAK. Lamaran saya tidak ada yang dijawab. Saya malah bekerja di perusahaan kecil di Denpasar. And you know what ?? selain lagi-lagi bisa kembali berkumpul dengan keluarga, di perusahaan kecil itulah asal muasal saya bisa bertemu dengan Om Ben, lelaki yang akhirnya menjadi suami saya ... Tuhan memang baik...
Saat saya akhirnya diterima di perusahaan tempat saya bekerja saat ini dan ditempatkan di Wilayah NTB, saya pengeeennn banget bisa ditempatkan di kantor wilayah saja, atau di cabang Mataram saja. Di ibukota propinsi yang pastinya segala fasilitasnya lebih baik. Dan herannya Tuhan tidak bosan-bosannya berkata TIDAK pada saya. Saya ditempatkan di Cabang Bima, daerah paling timur propinsi Nusa Tenggara Barat. Gak usah saya ceritain lah keadaannya gimana *hiks*. Tapi ternyata, kalo nggak ditempatkan disini, saya gak akan punya kesempatan untuk ketemu dengan teman-teman luar biasa yang bisa jadi tim English Olympiad yang akhirnya menerbangkan saya ke Batam, Banjarmasin, bahkan Thailand dan Kuala Lumpur. Pengalaman indah yang sangat luar biasa menyenangkan... Tuhan memang baik ...
Saya menikah di tanggal delapan bulan delapan tahun dua ribu delapan. Hingga beberapa bulan setelah pernikahan, saya belum juga hamil. Saya teruuusss berdoa minta diberi anak oleh Tuhan. Tuhaaannnn saya sudah bosan menjawab pertanyaan "sudah isi? ayo cepet-cepet, jangan ditunda-tunda". Aiiiiihhhh.... dan Engkau belum juga bosan berkata TIDAK padakuuuu???? Daaann sodara-sodara, tepat setahun pernikahan kami, di Bulan delapan tahun dua ribu sembilan, ternyata Tuhan memberikan kami kado pernikahan yang begituuuuu indah, yaitu testpack dengan dua garis merah yang begitu jelas. Alhamdulillah Tuhan memberikan karunia itu tepat pada waktunya. Pada saat kami udah nggak nge-kost lagi, saat kami akhirnya bisa tinggal di rumah mungil nan nyaman ber merk "milik pribadi" walaupun nyicil. Sehingga saat punya anak, kamipun sudah tidak dipusingkan dengan urusan "hunting rumah" Dan kalau sebelum-sebelum bulan ini saya sudah hamil, saya tidak akan bisa nyaman berwisata ke Kuala Lumpur dengan kondisi hamil kan??? ... Tuhan memang baik ...
Saya pengeeeennnnn banget bisa pindah ke Mataram atau Denpasar, lebih pengen lagi bisa pindah ke Bogor, tempatnya Om Ben. Untuk yang satu ini, sampai saat ini saya masih teruuusss memohon pada Tuhan. Dan sampai saat ini Tuhan pun belum bosan berkata TIDAK pada saya. Tau hikmahnya??? di kota kecil ini saya jadi bisa menikmati betapa nyaman suasananya. Jarak dari rumah ke kantor cukup ditempuh dalam waktu lima menit sajah. Saya masih bisa menikmati sinar matahari pagi dan sore di rumah bersama Fira. Suatu keadaan yang mungkin sangat mewah dan langka bagi orang-orang yang tinggal di kota, apalagi kota besar. Asyik juga yah... Satu lagi, kondisi berjauhan dengan suami (Bima - Bogor) juga ternyata membawa berkah lho. Jarang ketemuan bikin kami selalu menahan kangen, akhirnya bisa tumbuh rasa cinta yang semakin besar di antara kami *halah, ngomong opo iki*, daaannn lebih bisa menghargai kebersamaan ... Tuhan memang baik ...
Bener kan ??? Tuhan memang baik... sangaaattt baik. Dia selalu menjawab doa-doa kita. Walaupun jawabannya TIDAK. Apapun jawaban Tuhan, pasti ada cerita indah di baliknya. Asalkan kita mampu menemukannya.
I love u, Allah....
Saat saya berhasil lulus dari salah satu SMA favorit di Bali, saya pengeeennn banget bisa lulus UMPTN dan kuliah di Universitas Negeri. Waktu itu ngincer UGM dan Brawijaya. Saya belajar keras, tak henti-hentinya berdoa. Dan lagi-lagi Tuhan menjawab TIDAK. Yah, saya tidak lulus UMPTN. Namun akhirnya saya bisa kuliah di universitas swasta yang sangaaaaaat nyaman dengan fasilitas yang oke banget. Gedung kuliah yang "wah", full AC, perpustakaan yang lengkap, bahkan saya tidak perlu membeli buku-buku kuliah karena semua sudah disiapkan oleh pihak kampus. Kami bisa meminjamnya, satu buku untuk satu mahasiswa, selama satu semester. Dosennya pun jangan ditanya. Hampir keseluruhan dosen juga mengajar di UGM. Yang terpenting, dari hasil belajar saya dengan fasilitas yang sangat nyaman ini, akhirnya saya bisa menyelesaikan studi S-1 dalam waktu 3.5 tahun dan menjadi lulusan dengan IPK tertinggi saat itu. Belum tentu bisa saya raih kalo dulu Tuhan menjawab "iya" ... Tuhan memang baik...
Saat saya lulus kuliah, saya pengeeennn banget bisa kerja di kota pelajar yang juga kota gudeg itu. Saya pengen berdomisili di Yogya. Saya melamar di banyak perusahaan di kota ini. Pengennya jadi dosen. Untuk kesekian kalinya Tuhan berkata TIDAK. Lamaran saya tidak ada yang dijawab. Saya malah bekerja di perusahaan kecil di Denpasar. And you know what ?? selain lagi-lagi bisa kembali berkumpul dengan keluarga, di perusahaan kecil itulah asal muasal saya bisa bertemu dengan Om Ben, lelaki yang akhirnya menjadi suami saya ... Tuhan memang baik...
Saat saya akhirnya diterima di perusahaan tempat saya bekerja saat ini dan ditempatkan di Wilayah NTB, saya pengeeennn banget bisa ditempatkan di kantor wilayah saja, atau di cabang Mataram saja. Di ibukota propinsi yang pastinya segala fasilitasnya lebih baik. Dan herannya Tuhan tidak bosan-bosannya berkata TIDAK pada saya. Saya ditempatkan di Cabang Bima, daerah paling timur propinsi Nusa Tenggara Barat. Gak usah saya ceritain lah keadaannya gimana *hiks*. Tapi ternyata, kalo nggak ditempatkan disini, saya gak akan punya kesempatan untuk ketemu dengan teman-teman luar biasa yang bisa jadi tim English Olympiad yang akhirnya menerbangkan saya ke Batam, Banjarmasin, bahkan Thailand dan Kuala Lumpur. Pengalaman indah yang sangat luar biasa menyenangkan... Tuhan memang baik ...
Saya menikah di tanggal delapan bulan delapan tahun dua ribu delapan. Hingga beberapa bulan setelah pernikahan, saya belum juga hamil. Saya teruuusss berdoa minta diberi anak oleh Tuhan. Tuhaaannnn saya sudah bosan menjawab pertanyaan "sudah isi? ayo cepet-cepet, jangan ditunda-tunda". Aiiiiihhhh.... dan Engkau belum juga bosan berkata TIDAK padakuuuu???? Daaann sodara-sodara, tepat setahun pernikahan kami, di Bulan delapan tahun dua ribu sembilan, ternyata Tuhan memberikan kami kado pernikahan yang begituuuuu indah, yaitu testpack dengan dua garis merah yang begitu jelas. Alhamdulillah Tuhan memberikan karunia itu tepat pada waktunya. Pada saat kami udah nggak nge-kost lagi, saat kami akhirnya bisa tinggal di rumah mungil nan nyaman ber merk "milik pribadi" walaupun nyicil. Sehingga saat punya anak, kamipun sudah tidak dipusingkan dengan urusan "hunting rumah" Dan kalau sebelum-sebelum bulan ini saya sudah hamil, saya tidak akan bisa nyaman berwisata ke Kuala Lumpur dengan kondisi hamil kan??? ... Tuhan memang baik ...
Saya pengeeeennnnn banget bisa pindah ke Mataram atau Denpasar, lebih pengen lagi bisa pindah ke Bogor, tempatnya Om Ben. Untuk yang satu ini, sampai saat ini saya masih teruuusss memohon pada Tuhan. Dan sampai saat ini Tuhan pun belum bosan berkata TIDAK pada saya. Tau hikmahnya??? di kota kecil ini saya jadi bisa menikmati betapa nyaman suasananya. Jarak dari rumah ke kantor cukup ditempuh dalam waktu lima menit sajah. Saya masih bisa menikmati sinar matahari pagi dan sore di rumah bersama Fira. Suatu keadaan yang mungkin sangat mewah dan langka bagi orang-orang yang tinggal di kota, apalagi kota besar. Asyik juga yah... Satu lagi, kondisi berjauhan dengan suami (Bima - Bogor) juga ternyata membawa berkah lho. Jarang ketemuan bikin kami selalu menahan kangen, akhirnya bisa tumbuh rasa cinta yang semakin besar di antara kami *halah, ngomong opo iki*, daaannn lebih bisa menghargai kebersamaan ... Tuhan memang baik ...
Bener kan ??? Tuhan memang baik... sangaaattt baik. Dia selalu menjawab doa-doa kita. Walaupun jawabannya TIDAK. Apapun jawaban Tuhan, pasti ada cerita indah di baliknya. Asalkan kita mampu menemukannya.
I love u, Allah....
Hmm....mungkin juga ada hikmah besar buat saya kenapa Tuhan masih bilang TIDAK untuk doa doa saya untuk dapat kerja dan pindah ke JAWA..:)
BalasHapusYa mbak...kita harus bersyukur menjalani semua nikmat Allah SWT ini :)
hihihihi... iya mbak, coba dicari-cari lagi hikmahnya. Jadi bisa jalan-jalan ke spore kapanpun kita mau kali yak???
BalasHapusintinya tidak selalu ada PELANGI sehabis HUJAN
BalasHapustapi PELANGI selalu muncul sehabis HUJAN
*ra nyambung....mbennn*
intinya...
semua sudah kualami, ketidakan itu....
dari gak lulus sekolah favorit, sampe gak lulus umpetan sampe nyasar di campus mall yang itung2annya muahal tapi dihitung depresiasinya muarah buanget, sampe masuk lingkungan mbadung dot com berdampak wisuda gak duduk di t4 khusus hehehehehe
tapi tetep bisa 3,5thn kayak dikau en bisa juga kan masuk bumn :)
Tuhan memang baik, No dan rencana-Nya pasti sempurna untuk kita. Bagian kita tinggal sabar dan bersukacita aja untuk semuanya...
BalasHapusAllah berkata TIDAK karena punya rencana yang lebih indah ya mam. Yang diberi momongan setelah punya rumah sendiri itu sama banget dg saya. Kosong 6 bulan hunting rumah, sudah dapet rumah baru hamil. Hmm..Allah memang selalu punya rencana yang paling baik buat hambanya ya mam :-)
BalasHapusgood....
BalasHapus