Rabu, 27 Juli 2011

Darat... Laut ... Udara ... LULUS !!!!

Seperti biasa… cerita-cerita saya telaaaattt banget di tulis. Apalagi rangkaian cerita kali ini, wuiihh sepertinya bakalan panjang lebar serta padat merayap. Saya mulai aja yah…. *cieeeehhhh….*

Jauh jauh bulan sebelumnya saya sudah tau kalo tanggal 11 sampai 15 Juli saya harus ikutan diklat profesi di Udiklat Pandaan. Diklat yang ini nih beda dengan diklat-diklat sebelumnya. Kalo diklat-diklat sebelumnya, gak pake mikir langsung aja saya limpahkan ke rekan kerja yang lain. Nah kalo yang ini ??? gak bisaaaa…. Hiks…. Diklat ini adalah diklat profesi sebagai syarat untuk mengikuti diklat penjenjangan berikutnya. Ada kaitannya dengan karir dan jabatan. Yah, mau nggak mau saya memang sudah harus kembali ke realita. Kebayang deh, diklat bawa-bawa Fira. Ribet, nombok, dan pastilah capek banget. Kebayang diklat dengan tugas-tugas menumpuk. Sementara teman-teman yang lain bisa mengerjakan tugas dengan santainya setelah makan malam, waktu saya mengerjakan tugas hanyalah setelah Fira tidur. Haaaiiiaaaahh….. Sanggup nggak ya??? Harus sanggup kali yak…

Jadilah, di hari Senin siang tanggal 4 Juli, sementara laporan-laporan sudah selesai, saya sibuk buka-buka internet mau cari tiket dalam rangka diklat tadi. Rencananya tiket-tiket ini mau saya booking dulu, trus sepulang kantor saya bayar via ATM. Begini rutenya ….

Sabtu, 8 Juli 2011, saya, ibu saya dan Fira terbang dari Bima ke Denpasar.

Minggu, 9 Juli 2011, saya dan Fira terbang dari Surabaya ke Denpasar

Minggu, tanggal 17 Juli, saya dan Fira kembali dari Surabaya ke Denpasar

Selasa, tanggal 19 Juli, saya, ibu saya dan Fira kembali ke Bima

Pertanyaan pertama, loh… kok ke Surabayanya cuman saya dan Fira aja??? Selama saya diklat, Fira sama siapa dong?? Dan jawabannya adalaahhh….. si papa alias Om Ben alias suami saya yang perutnya nduuutt….. xixixixixixi…. Iyaaaa, selama seminggu saya diklat, si papa akan nyusul kami ke Pandaan, lumayan berkangen-kangenan, sementara keponakan saya, si Raka juga berkangen-kangenan dengan mbah putrinya di Denpasar. Senin sampai Jumat saya diklat, hari Sabtu kami pengen jalan-jalan ke Malang, trus hari Minggu kami sudah harus pisah lagi.

Pertanyaan kedua, kok ke Bimanya hari Selasa? Bukannya hari Senin seharusnya sudah ngantor?? Yap !!! saya cuti dua hari. Hari Rabu saya baru ngantor. Selain itu, saya pengen di hari ulang tahun saya yang jatuh tanggal 18 Juli ini saya bisa berkumpul dengan keluarga tercinta, walopun tanpa Om Ben….

Okeee lanjut cerita. Lagi asyik-asyiknya booking tiket, tiba-tiba si bos ke ruangan saya. Enno, ada undangan dari kantor wilayah hari Rabu, berangkat ya… *glek*. Pengen nolak tapi kok gak enak , tapi kok ribeeett… Tapi gimana lagi… Akhirnya saya “iya” kan saja undangan itu. Berarti saya harus berangkat besok. Saya langsung telfon agen tiket, daaannnn penerbangan full semua *nasiiibbb tinggal di kota kecil, penerbangan cuman ada dua kali dalam sehari, ke Mataram dan ke Denpasar*. Dan keduanya full. Alamaaakkk….. teruuusss ???? Sementara memo Surat Perjalanan Dinas sudah disetujui, nggak mungkin saya seenak udel sendiri minta ganti. Ya sudahlah.. pasrah… saya pesen tiket bis, sore ini berangkat, besok pagi nyampai. Ini kali pertama saya nekat bawa Fira perjalanan jauh via darat. Sore itu juga saya langsung pamit buru-buru pulang kantor buat packing, karena bis kami berangkat setelah maghrib.

Saya packing secara kilat, dan sesaat sebelum berangkat, kami bertiga sudah duduk manis di dalam bis. Sumpah deehh… saya deg-deg an abiissss…. Semoga lancar perjalanan kami. Semoga Fira gak rewel di perjalanan. Amin ….

Perjalanan Darat 15 Jam, Bima - Mataram

Di perjalanan, Fira kayaknya ngerasa seneng banget. Pengalaman pertama nih. Dia sibuk liyat ke kaca, menyapa semua penumpang, toleh kanan kiri. Hihihihihi… Kurang lebih satu jam kemudian, sebelum bis masuk ke kota Dompu, Fira minta mimik, dan tak lama kemudian dia tertidur pulas. Alhamdulillaaaaaaahhhh…… Tau gak? Jalanan dari Bima ke Mataram kan jeleknya ampun-ampun. Selain berkelok-kelok, jalannya pun bener-bener jelek. Di dalam bi situ serasa naik kuda deh pokoknya. Kalo gak terbiasa, dijamin halal bakalan mabuk. Untunglah saya nggak pernah mabuk. Saat semua penumpang harus turun untuk makan malam di jam 1 malam, Fira tetap tertidur pulas. Jam 3 pagi, saat penumpang harus turun ke kapal ferry untuk menyebrang dari Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok, Fira pun tetap tertidur dengan tenang. Fyi, nama pelabuhan di Sumbawa adalah Poto Tano dan nama pelabuhan di Lombok adalah Kayangan. Di dalam kapal, kami langsung menyewa ruangan VIP. Untung masih kosong, jadi bebas memilih sofa-sofa panjang untuk tidur Fira. Di kapal, Fira sempet bangun sebentar, minta gendong, sementara saya dan mbah putrinya bergantian shalat subuh, dan nggak lama kemudian, Fira tertidur pulas lagi di atas sofa panjang. Kapal merapat, dan kami kembali masuk ke dalam bis untuk melanjutkan perjalanan. Fira pun bangun dengan cerah ceria. Nggak lama, kami nyampe di terminal, langsung panggil taxi menuju hotel. Di hotel, mbah kakung sudah menunggu. Yap, bapak saya dari Denpasar langsung nyusul ke Lombok begitu denger kabar kami ke Lombok. Gak sabar beliau pengen ketemu cucunya, padahal di hari Kamis, kami rencananya sudah nyampe Denpasar. Wuih, Fira seneng buangeett…. Main sama Mbah Kakung sekaligus guling-gulingan di kasur. Kangen kasur nih anak… Dan Fira pun kami nyatakan lulus melampaui tantangan ‘perjalanan darat selama 15 jam’ tanpa rewel dan tanpa mabuk. Alhamdulillah….

Hari ini, hari Selasa, masih free karena acara saya baru dimulai besok. Siang itu kami makan “mie ijo” di belakang mall Mataram. Kalo ke Mataram, ada dua makanan yang nggak boleh ketinggalan harus saya cicipi. Mie ijo dan ayam/ikan bakar taliwang. Rugi kalo gak nyicipin ini. Kalo “mie ijo” mungkin dimana-mana juga ada yah, nggak harus di Mataram. Itu tuuuhh mie ayam yang berwarna hijau, yang warna hijaunya berasal dari bayam. Selesai makan saya langsung beli tiket untuk rute sebagai berikut :

Denpasar-Surabaya, hari Minggu tanggal 10 Juli untuk saya dan Fira

Surabaya-Denpasar, hari Minggu tanggal 17 Juli untuk saya dan Fira

Denpasar-Bima, hari Selasa tanggal 19 Juli untuk saya, Fira dan mbah putri

Trus ??? dari Lombok ke Bali??? Naaahhh ini dia, kami rencananya naik kapal ferry lagi. Selain santai-santai, sekali lagi kami pingin menguji ketangguhan Fira, kali ini perjalanan lautnya. Hehehehehe….

Selesai beli tiket kami main-main di mall, abis itu balik ke hotel istirahat.

Besoknya, hari Rabu, seharian saya ada acara di kantor wilayah. Malemnya, kumpul-kumpul melepas kangen sama para sahabat di rumahnya Lina alias mamanya Yudis. Oiya, ada berita gembira sore tadi. Selesai acara di kantor wilayah, saya mau lapor ke bagian secretariat, saya berpapasan dengan Manajer Bidang SDM, dan menyampaikan kabar berita itu. Apakah kabar itu? Ntar aja deeehhhhh….

Perjalanan Laut 4 jam, Pulau Lombok – Pulau Bali

Bangun tidur langsung beberes. Kami naik taxi menuju Pelabuhan Lembar. Perjalanan hanya ditempuh dalam waktu kurang lebih setengah jam saja. Bayar taxinya pun cuma Rp 68.000,-. Sampe di Pelabuhan, banyak kapal yang lagi parkir. Kita tinggal pilih mau naik kapal yang mana. Tapi jangan asal masuk aja, musti cari info dulu kapal mana yang bagus dan lumayan cepat. Dari informasi yang kami peroleh, dari 12 kapal yang beroperasi, ada 8 kapal yang terhitung bagus dan cepat. Empat kapal lainnya adalah kapal tua, selain kurang nyaman, jalannya pun lebih lambat. Kapal-kapal bagus itu antara lain Putri Gianyar, Putri Yasmin, trus…. Mmm…*hadooohhh saya lupa, cuman inget dua ini ajah….*. Dan kami naik kapal Putri Yasmin. Barang-barang kami diangkut oleh seorang tukang pikul, hanya dengan sepuluh ribu rupiah saja, barang-barang kami diangkut sampai ke atas kapal. Oiya, biaya tket nyebrangnya per orang hanya Rp 38.000. Murah kaaannn ???? Sampai di atas kapal, saya lumayan tercengang karena ternyata dalamnya kapal lumayan “wah”. Bakalan nyaman deh perjalanan ini. Ada sofa-sofa, café, full AC yang di dalam, tapi kalo mau menikmati pemandangan laut juga bisa duduk-duduk santai di pinggir-pinggir kapal. Pintu-pintu dan keran air pada pake sensor semua. Hihihi… apa saya yang katrok ya? Nggak nyangka kalo ada kapal laut sebagus ini. Dan Firaaaa…?????? Wajahnya sangat cerah ceria riang gembira dan berlarian kesana kemari….

Keliatan seneng banget yah si Fira…. Dan tidak lama setelah itu, Fira sukses tidur nyenyak sampai kapal merapat.

Sekitar empat jam berlayar di selat Bali, akhirnya nyampe juga kami di Pulau Bali. Di Pelabuhan Padang Bai, kakak saya, kakak ipar dan keponakan saya si Raka, sudah menanti. Lagi-lagi selamat buat Fira karena sudah dinyatakan lulus perjalanan laut selama 4 jam, tentu saja tanpa rewel dan tanpa mabuk. Alhamdulillah…..

Kalo perjalanan udara?? Alhamdulillah sejak usia dua bulan, Fira udah mondar mandir naik pesawat. Jadi sudah sangat boleh lah dinyatakan lulus juga perjalanan udara…..

Cerita-cerita di Bali dan selanjutnya, saya lanjutin besok-besok kali yah….

12 komentar:

  1. 3 perjalanan ya Allhamdulillah lulus. aku belum pernah melakukan perjalanan jauh berjam2 berdua anak

    BalasHapus
  2. salam kenal eno
    kita satu angkatan ojt lo kayaknya
    soalnya aq ngerasa sering liyat dirimu dulu
    putrinya lucu yaa gundul gituu

    BalasHapus
  3. wah selamat yah adek fira lulus perjalanan, Darat 15 jam, laut 4 jam, dan juga udara..karena bunda kerjanya jauh dirantau yah nak..sabar yah:) pasti nanti ada kabar bagusnya :) sama kayak kinan mbak..ikut kerja ayah mamanya yang dirantau jauh dari sanah saudara...hiks.. lulus darat, laut dan udara..yang belom kayaknya naik kereta api nieh..pingin nyobain nanti kalo dijawa..insyallah kalo ada waktu...:) monggo dilanjut mbak dinanti neh ceritanya :)

    BalasHapus
  4. mantan editor nongollll

    itu rute awal 9 Juli dari Denpasar ke Surabaya kan, tertulis dari Surabaya ke Denpasar :)

    naek kapal fery nyante aza...tapi kalo naek jetvoil belitung-bangka....wuichhhhh teparrrrr apalgi kalo ada ombak...

    hm....
    aq tahu apa yg diomongin Man SDM...tapi gak enak ach ditulis di komen, tunggu cerita lelang aza achhhh.....

    yuk mari di lelang rumah pinkyyyyy...
    xixixixixixixixi

    BalasHapus
  5. Cieee...cieee...yang mo dapat SK pindah??? SK kemana no??? Bagi2 sini ceritanya, hehehe...

    BalasHapus
  6. Hari ini tanggal 1 Ramadhan 1432 H, saya mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah puasa untuk mbak fira sekeluarga.MOhon maaf lahir dan batin atas segala kesahalan,semoga kita bisa menjalankan Ibadah puasa kali ini dengah hati yang bersih, penuh berkah dan barokah dari Allah Swt *amien

    BalasHapus
  7. @Mbak Lidya : iya mbak. Alhamdulillah... Kalo perjalanan berdua aja sama Fira cuman udara ajah. Kalo darat dan laut belum pernah berdua aja niiii

    BalasHapus
  8. @Aditya : salam kenal juga. Iya yah, seangkatan yah? coba ku cek, aku meluncur ke blogmu yah... hehehehehe.... gundul??? hiyaaaaaa... ini segala macam cara udah dicoba hasilnya tetap nihil... hiks...

    BalasHapus
  9. @ Mama Kinan : samaaaaa yang belum lulus kereta apinya. Belum pernah nyoba soalnya. Mamanya aja seumur hidup baru sekaliii aja naik keretanya. hihihihihi

    BalasHapus
  10. @mbak mella : iya, salah yah... *tetep aja males mbenerinnya. hehehehehehe*
    iya mbak, lelangku sukses.. ses... ses.. laris maniiisssss....

    BalasHapus
  11. @Allisa : yap yap betuulll.... tunggu ceritanya yaaa... Ini masih ribet pindahan euy...

    BalasHapus
  12. Waaah..Fira hebat euy. Mamanya juga. Perjalanan darat 15 jam cuma ber-2 saja. Hayoo diposting kabar baiknya segera.. :-)

    BalasHapus